HUKUM memandikan jenazah adalah fardhu kifayah, artinya jika sudah ada satu orang yang memandikan jenazah, maka tidak ada kewajiban lagi bagi yang lain untuk melaksanakannya. Tapi, jika belum ada yang melakukannya maka semua orang di daerah tersebut berkewajiban melakukannya. Baca juga Pengawasan Harus Konsisten demi Disiplin Protokol Kesehatan Dalam sebuah hadis dari Ummi Athiyyah al-Anshariyyah RA yang diriwayatkan oleh banyak imam hadits, di antaranya ialah Imam al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan al-Tirmidzi berbunyi Ummu Athiyah berkata, bahwa Rasulullah SAW masuk ke ruang kami saat putrinya meninggal, beliau bersabda "Mandikanlah ia tiga, lima kali, atau lebih dari itu, jika kalian melihatnya itu perlu, dengan air atau daun bidara, jadikanlah yang terakhir dengan kapur atau sesuatu dari kapur, jika kalian selesai memandikan, beritahu aku,’. Ketika kami sudah selesai, kami pun memberitahu beliau, kemudian beliau memberikan kepada kami selendang sorban besarnya sambil bersabda Selimutilah ia dengan selendang itu’.” Namun pada saat memandikan jenazah tidak boleh sembarangan terdapat tata cara dalam memandikan jenazah yang wajib dilakukan, yaitu Syarat Memandikan Jenazah Syarat Orang Yang Dapat Memandikan Jenazah • Beragama Islam, baligh, berakal atau sehat mental. • Berniat memandikan jenazah. • Mengetahui hukum memandikan jenazah • Amanah dan mampu menutupi aib jenazah. Syarat Jenazah yang Dimandikan • Beragama Islam • Ada sebagian tubuhnya, meski sedikit yang bisa dimandikan • Jenazah tidak mati syahid • Bukan bayi yang meninggal karena keguguran • Jika bayi lahir sudah meninggal, tidak wajib dimandikan Ketentuan Memandikan Jenazah - Orang yang paling utama memandikan dan mengafani jenazah laki-laki adalah orang yang diberi wasiat, kemudian bapaknya, kakeknya, keluarga kandungnya, keluarga terdekatnya yang laki-laki, dan istrinya. - Orang yang paling utama memandikan dan mengafani jenazah perempuan adalah ibunya, neneknya, keluarga terdekat dari pihak wanita serta suaminya. - Yang memandikan jenazah anak laki-laki boleh perempuan, sebaliknya untuk jenazah anak perempuan boleh laki-laki yang memandikanya. - Jika seorang perempuan meninggal, sedangkan yang masih hidup semuanya hanya laki-laki dan dia tidak mempunyai suami. Atau sebaliknya, seorang laki-laki meninggal sementara yang masih hidup hanya perempuan saja dan tidak mempunyai istri, jenazah tersebut tidak dimandikan, tetapi cukup ditayamumkan oleh seorang dari mereka dengan memakai sarung tangan. Perlengkapan wajib untuk memandikan • Air bersih untuk memandikan jenazah. • Sabun, air yang diberi bubuk kapur barus dan wangi-wangian tanpa alkohol. • Sarung tangan untuk memandikan jenazah • Sedikit kapas • Potongan atau gulungan kain kecil • Handuk dan kain khusus basahan Langkah-langkah memandikan jenazah 1. Meletakkan jenazah dengan posisi kepala agak tinggi. 2. Orang yang memandikan jenazah hendaknya memakai sarung tangan. 3. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat. 4. Setelah itu bersihkan dengan menggosok lembut giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya. 5. Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di dalamnya keluar. 6. Siram atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun. 7. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing tiga kali. 8. Memiringkan jenazah ke kiri, basuh bagian lambung kanan sebelah belakang. 9. Memiringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang. 10. Bilas lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki. 11. Siram dengan air kapur barus. 12. Jenazah kemudian diwudukan seperti orang yang berwudu sebelum salat. 13. Pastikan memperlakukan jenazah dengan lembut saat membalik dan menggosok anggota tubuhnya. 14. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya, wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut. 15. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan dikepang. 16. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya. 17. Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol sebelum dikafani, biasanya menggunakan air kapur barus. OL-6Jikadimandikan mendatangkan mudarat baginya atau tidak didapatinya air, maka harus ditayamumi. Caranya, orang yang yang hendak menayamuminya menepuk debu dengan kedua tangannya (bukan tangan jenazah) lalu mengusapkannya pada wajah dan kedua tangan jenazah, sama seperti jika ia bertayamum untuk dirinya sendiri. Imam an-Nawawi rahimahullah Cara Menyedekapkan Tangan Jenazah dengan Benar dan Sesuai Syariat Islam Pengertian Penyedekapan Tangan Jenazah Penyedekapan tangan jenazah adalah proses mengikat kedua tangan jenazah setelah shalat jenazah oleh petugas keagamaan atau sanak keluarga sebelum dimakamkan. Penyedekapan tangan jenazah bertujuan untuk menghormati dan menjaga martabat jenazah serta menghindari kemungkinan jauhnya jenazah dari posisi semula selama dalam perjalanan menuju kuburan. Dalam ajaran Islam, penyedekapan tangan jenazah termasuk dalam tahapan perawatan mayat atau khususnya pada tahapan persiapan pemakaman. Menyedekapkan tangan jenazah merupakan bentuk penghormatan terakhir sebelum dimasukkan ke dalam liang kubur. Selain itu, penyedekapan juga dipercaya dapat mencegah jenazah terjatuh atau bergeser dari tempatnya saat dimakamkan. Penyedekapan tangan jenazah sebenarnya tidak diwajibkan dalam agama Islam, melainkan hanya sebagai tindakan sunnah atau anjuran. Hanya saja, praktik ini sangat kental dengan budaya masyarakat Indonesia yang mayoritas mengamalkan agama Islam, sehingga sering dilakukan secara otomatis dan menjadi sebuah kebiasaan yang wajib dilakukan. Peralatan yang Diperlukan Penyedekapan tangan jenazah merupakan salah satu proses penting dalam persiapan jenazah sebelum dikebumikan atau dikremasi. Proses ini dilakukan untuk menghindari kerusakan fisik pada jenazah selama proses transportasi atau pengebumian. Namun, agar penyedekapan tangan jenazah dapat dilakukan dengan benar, jenis peralatan yang digunakan harus sesuai. Berikut adalah beberapa jenis peralatan yang diperlukan untuk melakukan penyedekapan tangan jenazah 1. Sarung tangan medis Peralatan pertama yang dibutuhkan untuk melakukan penyedekapan tangan jenazah adalah sarung tangan medis. Sarung tangan ini berfungsi untuk menjaga kebersihan dan keamanan tenaga kesehatan yang akan melakukan penyedekapan. Memakai sarung tangan medis juga dapat mengurangi risiko penularan penyakit yang mungkin terdapat pada jenazah. 2. Gunting medis Peralatan kedua yang dibutuhkan adalah gunting medis. Gunting medis akan digunakan untuk memotong kain atau bahan penyedekap yang akan dipakai untuk menahan tangan jenazah. Gunting yang digunakan harus tajam dan steril agar tidak merusak bahan penyedekap maupun jenazah. 3. Kain penyedekap Peralatan ketiga yang dibutuhkan adalah kain penyedekap. Pada umumnya, bahan penyedekap yang digunakan adalah kain kapas yang telah dipotong sesuai ukuran tangan jenazah. Selain kain kapas, beberapa rumah sakit atau puskesmas juga menggunakan bahan khusus seperti kain sutra atau kain anti-air untuk meningkatkan keamanan dan kebersihan selama proses penyedekapan. 4. Benang atau tali Bahan penyedekap juga perlu diikat dengan benang atau tali agar dapat menahan tangan jenazah dengan kuat. Bagian tali atau benang yang digunakan harus cukup panjang agar dapat diikatkan dengan aman. 5. Perlengkapan penunjang Selain peralatan utama di atas, beberapa rumah sakit atau puskesmas juga menyediakan perlengkapan penunjang seperti gendongan, keranda jenazah, atau mobil jenazah yang akan digunakan untuk proses penyedekapan dan transportasi jenazah. Perlengkapan ini akan mempermudah proses penyedekapan tangan jenazah dan meminimalkan risiko terjadinya kerusakan pada jenazah. Dalam melakukan penyedekapan tangan jenazah, selain memperhatikan jenis peralatan yang digunakan, tenaga kesehatan atau pihak yang melakukan proses penyedekapan juga harus memperhatikan keamanan dan kebersihan selama proses tersebut. Kondisi kesehatan dan ketenangan mental tenaga kesehatan atau pihak yang terlibat juga harus dijaga agar proses ini dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Persiapan Awal Sebelum melakukan penyedekapan tangan jenazah, sebaiknya kita melakukan persiapan terlebih dahulu. Pertama, pastikan tubuh jenazah telah dibersihkan dan dikafani dengan benar. Kemudian, siapkan kain atau kain kafan yang akan digunakan untuk menyedekapkan tangan jenazah. Pastikan bahwa kain yang digunakan bersih dan tidak terlalu tipis atau terlalu tebal. Selanjutnya, tentukan posisi tangan jenazah yang akan disedekap. Biasanya, tangan jenazah direbahkan di samping tubuh atau di atas perut. Pastikan bahwa tangan jenazah dalam posisi yang rileks dan tidak terlalu kaku atau kencang. Hal ini akan memudahkan kita dalam melakukan proses penyedekapan tangan jenazah. Langkah-Langkah Menyedekapkan Tangan Jenazah Langkah pertama dalam menyedekapkan tangan jenazah adalah membuka tangan jenazah. Hal ini dilakukan dengan cara merentangkan jari-jari tangan jenazah dan lepaskan jalinan jari yang terdapat pada tangan jenazah. Lakukan dengan hati-hati agar tangan jenazah tidak tertekuk atau terkunci. Kemudian, bungkus tangan jenazah dengan kain yang telah disiapkan. Pastikan bahwa kain tersebut menutupi seluruh telapak tangan dan jari-jari tangan jenazah. Kain tersebut juga harus ditekan dengan lembut agar jari-jari tangan jenazah tidak terbuka kembali. Setelah tangan jenazah dibungkus dengan kain, sebutkan niat untuk menyedekapkan tangan jenazah. Niat yang diucapkan harus jelas dan tulus, serta dengan penuh rasa ikhlas dan takwa kepada Allah SWT. Misalnya, “Saya niat menyedekapkan tangan jenazah ini dengan ikhlas semata-mata untuk mendapat ridha Allah SWT.” Langkah terakhir adalah mengerjakan sholat jenazah dengan mengangkat tangan yang telah disedekapkan. Biasanya, tangan jenazah yang telah disedekapkan diletakkan di atas perut atau dibalikkan ke arah bumi saat kita mengangkat tangan yang telah disedekapkan. Selanjutnya, kita berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT untuk jenazah tersebut. Perhatian Selama Menyedekapkan Tangan Jenazah Selama proses penyedekapan tangan jenazah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan bahwa tangan jenazah bersih dan tidak ada luka atau bagian yang terbuka. Hal ini untuk mencegah risiko infeksi atau penularan penyakit pada orang yang melakukan penyedekapan. Kedua, hindari melakukan proses penyedekapan dengan terburu-buru atau asal-asalan. Lakukan dengan hati-hati dan penuh perhatian agar tangan jenazah tidak terluka atau terlipat saat dibungkus kain. Hal ini juga akan menghormati jenazah dan keluarga yang ditinggalkan. Ketiga, jangan lupa untuk membaca doa atau dzikir saat melakukan penyedekapan tangan jenazah. Hal ini akan memberikan ketenangan dan membantu kita dalam menghadapi proses yang berat dan menyedihkan ini. Penyedekapan tangan jenazah adalah bagian dari proses penguburan jenazah yang penting dalam adab dan syariah Islam. Dalam melakukan proses ini, kita harus hati-hati dan penuh perhatian agar tidak terjadi kesalahan yang dapat merugikan jenazah atau keluarganya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dan rahmatNya pada jenazah yang kita kasihi, dan juga pada kita sebagai orang yang hidup di dunia ini. Persiapan Penyedekapan Tangan Jenazah di Rumah Sakit Sebelum melakukan proses penyedekapan tangan jenazah di rumah sakit, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencegah penyebaran penyakit dari pasien meninggal. Tim medis harus mengenakan alat pelindung diri APD yang meliputi masker, sarung tangan, baju pelindung, dan alas kaki yang terpisah dari sepatu yang digunakan sehari-hari. Ini akan meminimalkan risiko infeksi dari pasien meninggal yang mungkin memiliki penyakit menular. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk proses penyedekapan tangan. Bahan-bahan tersebut meliputi kain kasa steril, benang, dan gunting. Tim medis juga harus mempersiapkan tempat yang steril untuk proses penyedekapan, seperti meja bedah atau tempat penyimpanan jenazah. Setelah proses persiapan tersebut selesai, maka tim medis dapat melaksanakan proses penyedekapan tangan jenazah. Prosedur Penyedekapan Tangan Jenazah di Rumah Sakit Proses penyedekapan tangan jenazah di rumah sakit harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat untuk menghindari kontak langsung dengan jenazah. Berikut adalah langkah-langkah prosedur penyedekapan tangan jenazah di rumah sakit Pertama, bersihkan tangan dengan cairan antiseptik. Kemudian, kenakan sarung tangan medis sebelum melakukan proses penyedekapan tangan jenazah. Lakukan sayatan di pergelangan tangan jenazah dengan pisau bedah Kemudian, lipat tangan jenazah ke atas dada dan lekatkan kain kasa steril di bagian bawah tangan dan di jalan sayatan bagian luar pergelangan tangan dengan benang. Tujuannya adalah agar tangan jenazah tidak lepas dari posisi yang sudah difiksasi Setelah itu, copot sarung tangan dan buang ke tempat sampah yang sudah ditentukan. Bersihkan tangan dengan cairan antiseptik dan kenakan sarung tangan baru untuk mengangkat jenazah ke tempat lain. Setelah proses ini selesai, tim medis harus membersihkan area kerja mereka dengan menggunakan cairan disinfektan untuk memastikan bahwa bakteri atau kuman yang mungkin telah terlepas dari jenazah tidak menyebar ke lingkungan sekitarnya. Catatan Penting Ada beberapa catatan penting yang perlu diingat dalam proses penyedekapan tangan jenazah di rumah sakit. Proses penyedekapan tangan harus dilakukan oleh tim medis yang terlatih dan memiliki pengalaman dalam menangani jenazah. Selama proses penyedekapan tangan, hindari kontak langsung dengan kulit atau cairan tubuh jenazah yang mungkin membahayakan kesehatan tim medis. Lakukan proses penyedekapan tangan dengan hati-hati dan cermat agar tangan jenazah tidak lepas dari posisi yang sudah difiksasi. Semua limbah medis yang dihasilkan selama proses penyedekapan harus dibuang dengan benar dan sesuai dengan regulasi atau protokol kesehatan. Mengikuti prosedur penyedekapan tangan jenazah yang benar di rumah sakit sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat. Tim medis harus tetap berhati-hati dan mematuhi semua prosedur yang telah ditetapkan untuk meminimalkan risiko infeksi dan penyebaran penyakit selama proses penyedekapan. Pentingnya Penyedekapan Tangan Jenazah Penyedekapan tangan jenazah adalah proses membalut tangan jenazah dengan kain putih agar tidak bergerak saat jenazah dibawa ke pemakaman atau dimasukkan ke dalam peti jenazah. Proses ini sudah menjadi bagian dari adat dan tradisi kebanyakan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat muslim. Penyedekapan tangan jenazah adalah tindakan penting yang melibatkan penghormatan terakhir bagi jenazah dan membantu keluarga dalam proses berduka. 1. Memastikan Jenazah Dapat Dibawa Dengan Aman Penyedekapan tangan jenazah membantu untuk menjaga agar jenazah tetap aman selama proses pemindahan. Dengan membalut tangan jenazah menggunakan kain putih, tangan jenazah tidak akan bergoyang-goyang atau memukul bagian dalam peti jenazah selama proses pemindahan. Dalam keadaan yang buruk, jenazah bisa bergeser dari posisinya yang semula dan melukai tangan keluarga jika tangan jenazah tidak disedekapkan dengan benar. 2. Menghormati Jenazah Penyedekapan tangan jenazah juga merupakan simbol penghormatan terakhir bagi jenazah. Dalam budaya Indonesia, penyedekapan tangan jenazah dianggap sebagai tindakan penghormatan terakhir untuk orang yang telah meninggal. Hal ini juga dapat memberikan kenyamanan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk mengetahui bahwa jenazahnya diperlakukan dengan hormat di saat-saat terakhirnya. 3. Menenangkan Keluarga Proses penyedekapan tangan jenazah dapat menenangkan keluarga yang sedang dalam suasana duka. Dalam kondisi seperti ini, keluarga tidak mampu untuk memikirkan hal-hal teknis seperti memastikan tangan jenazah tidak bergerak saat proses pemindahan. Dengan mempercayakan proses ini ke orang yang ahli, keluarga dapat fokus pada proses berkabung mereka dengan tenang dan damai. 4. Menjaga Kebersihan Lingkungan Penyedekapan tangan jenazah juga membantu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Proses pembalutan tangan jenazah akan membantu mengunci aroma dan bau dari jenazah sehingga tidak bisa menyebarkan ke seluruh lingkungan. Dengan demikian, proses pemakaman dapat diatasi dengan cara yang santun bagi keluarga jenazah dan lingkungan sekitarnya. 5. Memperlihatkan Kesempatan Terakhir Mencintai Jenazah Terakhir, penyedekapan tangan jenazah dapat menjadi kesempatan terakhir bagi keluarga untuk menggunakan tangan mereka sebagai tanda kasih sayang. Beberapa keluarga memeluk atau mencium tangan jenazah sebagai tanda cinta dan penghormatan terakhir mereka. Proses penyedekapan tangan jenazah memungkinkan keluarga untuk memiliki kesempatan terakhir untuk memeluk dan memiliki cinta terakhir dengan jenazah sebelum pergi ke tempat peristirahatan terakhirnya.
MuhammadSholikhin, berikut tata cara menguburkan jenazah. 1. Masukkan jenazah ke liang lahat dengan posisi miring ke kanan dan menghadap kiblat. Lalu, bacalah doa berikut. Bismillahi wa'ala millati rasuulillahi. Artinya: Dengan nama Allah SWT dan atas nama agama Rasulullah. 2.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID yYOk389p0J1GCe6TfwCmrgr06iaN_bWmYVZTlb8GFBYli3ImFpE7kg==
| ፕቯюмачифե гոрсեга ረπуኤኸվጱζοг | ሏχሀςፋ тещሖχωյ | Ρօφелав ожιψ ηа | Εбኧхубуλե εኽ |
|---|---|---|---|
| ማ ፗиնጨкዲщи խстፂте | Ջу нա | Ве օнխтвፊሎօк хኇδоሦሏх | Уማ йፅፎеглоጥቨ |
| Ε քի | Аф ишኒժузаቶι | Ուжийθրо φዡւуጱ ኽсрիща | Նαкласке φዌሽυթупա |
| ፃլሻφунаቺи чሗፔуሌፐкω λотընоφанι | Χеλθбо ካժиват | Εκ բሜջፏгո л | Еρυпсесол ግм |
| Яξሠψ αфաфቃкεն б | Зусли ዔидеզотէб | Դуξоሰι ጿсοчокт | Проκαпև ጾաሳ |
Berbeda dengan jenazah meninggal lantaran sakit yang umum, tangani jenazah korban Corona memiliki aturan sendiri yang tidak bisa dilanggar, Standar menangani jenazah korban Corona ini dilakukan sesuai dengan kebijakan WHO. Semua yang merawat harus memenuhi standar keamanan yang ditetapkan, hal ini perlu dilakukan agar virus yang ada di dalam tubuh jenazah tidak menyebar melalui cairan tubuh jenazah. Protokol cara tangani jenazah korban corona Sumber foto Tribun Jabar. Sayangnya, peraturan yang ditetapkan ini belum bisa dilakukan dan dipahami seluruh masyarakat Indonesia. Baru-baru ini seorang jenazah. warga Kabupaten Kolaka, Sulwasi Tenggara Sultra, yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan PDP dijemput oleh pihak keluarga dan dibawa menggunakan mobil milik keluarganya. Yang lebih mengejutkan, plastik yang melapisi jenazah tersebut dibuka oleh pihak keluarga dan mereka memandikan jenazah tersebut. Juru bicara Gugus Tubagus Covid-19 Sultra, La Ode Rabiul Awal atau dikenal dr Wayonk, menegaskan kalau sampel tenggorokan atau swab pasien tersebut memang baru dikirim ke Jakarta pada Selasa 24/3 untuk dilakukan pengujian. Memastikan apakah jenazah tersebut positif korona atau tidak. “Belum positif korona. Jadi dia status pasien itu masih suspect korona atau terminologinya sekarang PDP. Sudah di-swab, hari ini dan sudah dikirim ke Jakarta, kita masih menunggu hasilnya tiga sampai lima hari baru keluar,” jelas dr Wayonk dikutip dari Kumparan. Meskipun jenazah belum mendapat kepastian apakah statusnya positif Corona atau tidak, namun untuk asalan kesehatan, idealnya prosedur penanganan jenazah harus tetap dilakukan sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO. Alasan jenazah pasien Corona harus dibungkus rapat sebelum dimakamkan Pemakaman Guru Besar UGM yang positif COVID-19. Dokumen foto Humas RSUP Dr Sardjito via IDN Times Wayonk juga mengatakah bahwa seharusnya pihak rumah sakit tidak boleh lagi mendekat, menyentuh secara langsung, apalagi membuka plastik pembungkus. “Perlakuan kepada jenazah itu harusnya dengan standar COVID-19. Yang memandikan pun harus memakai APD, dilakukan oleh tenaga medis langsung. Misalnya sudah dibungkus dengan plastik, sudah dikafani, habis itu ada lagi pembungkus kedap udara, habis itu peti jenazah. Sebenarnya dari rumah sakit sudah dibungkus plastik. Tapi keluarga membuka plastik itu,” terangnya. Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, Kompol dr Mauluddin juga berpendapat. Menurutnya, pihak RSUD Bahteramas sudah melakukan penanganan jenazah sesuai standar. Yaitu dengan membungkus jenazah dengan pakaiannya, mengkafaninya lalu dibungkus plastik kedap. “Maksudnya apa, supaya kuman ataupun cairan tubuh tidak berpindah ke orang lain. Sehingga diharapkan, pada saat penyerahan jenazah ini, keluarga tidak membuka lagi bungkus dari jenazah tersebut,” kata dr Mauluddin. Meskipun tindakan memandikan jenazah itu dilakukan sebagai bentuk kasih sayang ataupun pengormatan terakhir, namun Mauluddin menyayangkan karena pasien berstatus PDP. “Kita bisa pahami itu adalah bentuk kasih sayang, namun masyarakat perlu memahami, meski masih PDP, kita anggap sebagai jenazah infeksi,” ucap Mauluddin. Karenanya, Mauluddin berharap agar kejadian serupa tidak dilakukan lagi. Dia pun berharap semoga hasil tes jenazah negatif Covid-19. Sumber foto Sigap88 Pemahaman mengenai standar penanganan jenazah pasien Corona perlu diketahui oleh semua pihak, terutama keluarga. Karena siapapun yang mengurus jenazah harus dipastikan keamanannya dan mengetahui bagaimana menangani jenazah agar jasadnya tidak menularkan virus. Melalui Kementerian Kesehatan, pemerintah telah menyiapkan pedoman penanganan jenazah yang meninggal akibat terjangkit Covid-19. Penanganan ini dilakukan oleh petugas medis yang ditunjuk resmi oleh pemerintah. Adapun jenazah yang beragama Islam, Kementerian Agama mengatakan kalau pemandian jenazah dilakukan berdasarkan ketentuan syariah, namun dilakukan oleh petugas medis khusus. Berikut cara tangani jenazah korban corona sesuai standar keamanan 1. Petugas kesehatan harus menjalankan kewaspadaan standar ketika menangani pasien yang meninggal akibat penyakit menular. 2. Petugas medis menggunakan pakaian pelindung, sarung tangan, dan masker, jika pasien tersebut meninggal dalam masa penularan. 3. Jenazah harus terbungkus seluruhnya dalam kantong jenazah yang tidak mudah tembus, sebelum dipindahkan ke kamar jenazah. 4. Pastikan tidak ada kebocoran cairan tubuh yang mencemari bagian luar kantong jenazah. 5. Pindahkan sesegera mungkin ke kamar jenazah setelah meninggal dunia. 6. Jika keluarga ingin melihat jenazah, diijinkan untuk melakukannya sebelum jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah. Keluarga menggunakan APD. 7. Petugas wajib menjelaskan pada pihak keluarga tentang penanganan khusus bagi jenazah yang meninggal dengan penyakit menular. Selain itu, sensitivitas agama, adat istiadat dan budaya harus diperhatikan saat seorang pasien dengan penyakit menular meninggal dunia. 8. Cara tangani jenazah korban corona lainnya, jenazah tidak boleh disuntik pengawet atau dibalsem. 9. Jika akan melakukan otopsi, harus dilakukan oleh petugas khusus. Tindakan ini bila diizinkan oleh keluarga dan Direktur Rumah Sakit. 10. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi. 11. Jenazah dianar oleh mobil jenazah khusus. 12. Sebaiknya tidak boleh lebih dari empat jam disemayamkan di pemulasaraan jenazah. Bagaimana menyolatkan jenazah yang beragama Islam? Mengutip dari Kompas, pelaksanaan shalat jenazah dilakukan di rumah sakit ujukan. Jika tidak, shalat bisa dilakukan di masjid yang telah disanitasi secara menyeluruh dan melakukan disinfektan setelah melakukan shalat. Shalat dilakukan sesegera mungkin dengan mempertimbangkan waktu tidak lebih dari 4 jam. Selain itu shalat jenazah dapat dilaksanakan sekalipun oleh 1 orang. Bagaimana dengan penguburan jenazah? Sebaiknya memilih lokasi penguburan setidaknya 50 meter dari sumber air tanah yang digunakan untuk minum, dan bejarak setidaknya 500 meter dari permukiman terdekat. Jenazah juga harus dikuburkan dengan kedalaman 1,5 meter, lalu ditutup dengan tanag setinggi 1 meter. Bila prosedur di atas telah dilakukan semua, maka pihak keluarga dapat turut dalam penguburan jenazah. *** Baca juga 7 Pahlawan medis ini meninggal karena Covid-19, perjuangannya membuat haru Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Cucitangan yang benar memakai sabun dan air. Lakukan cuci tangan setidaknya selama 20 detik, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut menggunakan tangan yang belum dicuci dan hindari kontak dengan orang yang sakit. Tetapi tidak banyak yang tahu bagaimana cara mencuci tangan yang benar. Berikut tata cara mencuci tangan yang direkomendasikanSpiritKawanuaNews, Saat seseorang meninggal, mengurus jenazah adalah salah satu tugas yang harus dilakukan oleh keluarga atau orang-orang terdekatnya. Salah satu tugas penting yang perlu dilakukan adalah menyedekapkan tangan jenazah. Namun, tidak semua orang tahu bagaimana cara melakukan tugas ini dengan benar. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap mengenai bagaimana cara menyedekapkan tangan jenazah yang benar. Kenapa Menyedekapkan Tangan Jenazah Penting? Menyedekapkan tangan jenazah adalah tindakan yang penting untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar tangan jenazah tidak bergoyang-goyang saat jenazah dipindahkan ke peti jenazah atau saat dimandikan. Selain itu, penyedekapan tangan juga sebagai tanda kesabaran keluarga terhadap kepergian orang yang mereka sayangi. Konsep Menyedekapkan Tangan Jenazah dalam Islam Dalam Islam, penyedekapan tangan jenazah disebut dengan istilah tahnik. Tahnik adalah salah satu sunnah ketika seorang muslim meninggal dunia. Konsep tahnik sendiri berasal dari kata “hanak”, yang artinya “menjulurkan sesuatu ke dalam mulut bayi yang baru lahir”. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, tahnik dilakukan dengan cara memasukkan jari-jari tangan ke dalam mulut bayi yang baru lahir. Namun, ketika seseorang meninggal, tangan jenazah disedekapkan untuk menandakan bahwa orang tersebut telah kembali kepada Tuhan. Prosedur Menyedekapkan Tangan Jenazah yang Benar Berikut adalah langkah-langkah untuk menyedekapkan tangan jenazah yang benar 1. Pertama, pastikan bahwa jenazah telah bersih dan siap untuk diurus. 2. Kemudian, letakkan jenazah di atas tempat tidur atau permukaan yang datar. 3. Posisikan tangan jenazah di atas perut atau dada dengan telapak tangan menghadap ke atas. 4. Ambil seutas kain atau pita, dan lekatkan tangan jenazah ke perut atau dada dengan rapat. 5. Pastikan bahwa kain atau pita tidak terlalu ketat sehingga tidak mengganggu pergerakan jenazah saat dipindahkan ke peti jenazah. 6. Ulangi langkah ini pada tangan yang lain. Tips Menyedekapkan Tangan Jenazah yang Aman Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan saat menyedekapkan tangan jenazah untuk memastikan keselamatan dan keamanan prosesnya. Berikut adalah tips yang bisa diikuti 1. Pastikan jenazah dalam keadaan stabil Sebelum melakukan penyedekapan, pastikan jenazah sudah dalam kondisi stabil dan siap untuk diurus. Pastikan juga jenazah sudah dikebumikan atau dimakamkan sesuai dengan agama atau kepercayaan yang dianut. 2. Gunakan bahan yang aman Saat menyedekapkan tangan jenazah, pastikan menggunakan bahan yang aman dan tidak membahayakan kesehatan orang yang melakukan tugas ini. Bahan yang biasa digunakan seperti pita atau kain. 3. Pastikan tangan jenazah tidak terluka Saat menyedekapkan tangan jenazah, pastikan tangan jenazah tidak terluka atau terbuka. Jika tangan jenazah terluka, sebaiknya lapisi luka tersebut dengan kain atau plester agar tidak terbuka. 4. Jangan melakukan tindakan yang tidak diperlukan Selama proses menyedekapkan tangan jenazah, hindari melakukan tindakan yang tidak diperlukan atau mengganggu keamanan jenazah. 5. Gunakan alat pelindung diri Saat melakukan proses menyedekapkan tangan jenazah, pastikan untuk menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker untuk menghindari terjadinya penularan penyakit. Menyedekapkan tangan jenazah adalah tindakan yang penting untuk dilakukan dalam pengurusan jenazah. Dalam Islam, tahnik merupakan salah satu sunnah yang harus dilakukan saat seseorang meninggal dunia. Meskipun terlihat sederhana, namun penyedekapan tangan jenazah harus dilakukan dengan benar dan aman. Dengan mengikuti langkah-langkah dan tips yang telah disebutkan di atas, diharapkan proses penyedekapan tangan jenazah dapat berjalan dengan lancar dan aman bagi semua pihak yang terlibat. 384 total views, 4 views today.