Trik Agar Baju Tidak Hilang di Pesantren 2023-04-19 By Rahmi On April 19, 2023 In Lifestyle Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan akhlak santri. Namun, tak jarang santri mengalami masalah kecil seperti kehilangan baju di pesantren. Ini tentu sangat merepotkan dan mengganggu aktivitas belajar mengajar. Nah, berikut ini adalah beberapa trik agar baju tidak hilang di pesantren 1. BeriContinue Reading
Trikmengecilkan perut yang membuncit. Perut yang membuncit tidak bisa dibuat rata dalam waktu singkat tanpa olahraga dan pola makan yang benar. Namun pelatih fitness dan pakar nutrisi AS, Tim Liu, C.S.C.S. mengatakan ada cara agar upaya mengecilkan perut bisa lebih efektif dan efisien. Pertama-tama dia mendorong orang yang perutnya buncit agar
Sandal kalian hilang? Nih, saya kasih tahu cara santri menjaga sandalnya agar tak hilangSandal outdoor saya akhirnya putus saat menanti bus di daerah Braan, Kertosono. Saya malu nggak ketulungan, bukan dengan orang sekitar, melainkan istri saya. Lha bagaimana tidak, sandalnya begitu awet sejak awal kami menikah tahun 2013 hingga saat ini. Padahal harganya hanya 35 ribu saat itu, saya, dengan sandal outdoor ratusan ribu hanya berumur dua tahun. Akhirnya, saya memutuskan untuk membeli sandal jepit Sw*allow, sandal legendaris umat tidak tahu mengapa sandal ini begitu favorit padahal sandal ini gampang sekali menghilang dari pandangan meski hanya ditinggal mengedipkan mata. Mungkin karena murah dan enak dipakai, jadi kerap dibeli. Tapi, ya itu, gampang santri hingga pengurus memutar otak untuk menghentikan tradisi ghosob meminjam tanpa izin ini. Kalau saya ingat-ingat betul ada lima strategi yang dilakukan umat santri dalam hal ini. Strategi ini sebenarnya bisa dipakai luar kalangan santri juga.1 Menandai sandalAgar tak tertukar atau gampang dicari, biasanya para santri menandai sandal mereka. Cuilan di pojokan, atau garis lintang membelah tengah sandal adalah tanda yang paling umum dan sederhana. Penanda ini akhirnya berevolusi menjadi tulisan seperti “abah”, “sandal kiai”, atau yang sempat viral “yumna” kanan dan “yusra”kiri yang kemudian dianggap sebagai penistaan agama. Ehm. Sini mondok dulu, sederhana itu kemudian berkembang lagi menjadi ukiran foto sepasang kekasih kemudian difigura dan dijadikan hadiah pengantin. Dulu kok nggak ada yang memberi saya gituan, sandal yang diberi tanda itu Sw*llow. Alasannya? Karena lapisannya mudah dikupas, dan tentunya murah. Nggak mungkin juga kalian mau kupas dan corat-coret sandal branded mahal.2 Ditaruh di depan kamar ustazKamar ustaz atau pengurus dinilai tempat paling aman bagi para pemilik sandal. Santri muda yang belum menjadi pengurus pasti tidak berani mengambil, eh, ghosob sandal yang ada di depan kamar nggak berani? Pertama, mereka takut karena bakal ketahuan. Kedua karena takut kualat. Ancaman tidak berkah ini sering muncul saat pengajian kitab Ta’lim Muta’allim. Ancamannya pun macam-macam ilmu yang nggak berkah, hingga ditempatkan di masyarakat yang tidak dari itu, dulu sempat saya saya temukan teman-teman saya sengaja menaruh sandalnya di tempat ustaz. Masalahnya, yang naruh sandal di sana jadi banyak. Satu dua santri tidak masalah, yang jadi masalah 50 persen santri menaruh sandalnya di sana. Akhirnya Pak Ustaz menempel pengumuman“Selain sandal ustaz dilarang masuk.”3 DisembunyikanAda trik lain yang simpel, tapi cerdik, yaitu sembunyikan salah satu sandal. Jadi, yang ditaruh yang kiri doang. Trik cerdik ini mulai saya temukan di adik kelas saya. Kala itu saya menemukan keanehan, banyak sebuah sandal tanpa pasangannya berada di semak-semak, di bawah pohon, di tepi taman, dan lain saya tanya mereka, jawabnya sederhana, “Biar nggak di-ghosob, Kak.” Iya juga, sih. Siapa juga yang mau memakai sandal kanan saja, atau kiri ketika saya sampai ke asrama, semua sandal hanya satu sisi saja. Hmmmm.4 Menyeragamkan warna sandalIni ijtihad dari pengurus. Karena saking pusingnya, diputuskan bahwa warna sandal satu kelas harus warna yang sama. Kalau keberatan dicat. Jadi kalau tertukar, ya tetep aja pake sandal yang sama. Kan warnanya sama. Paling yang berbeda ya ini cenderung efektif, terlebih kalau yang sandalnya seragam itu sandal senior. Langsung dipuja dan dikeramatkan. Hahaha.5 Memakai tas sandalIni juga salah satu usaha pengurus. Di awal pendaftaran, ada sebagian pesantren yang sudah mewajibkan calon santrinya membeli tas sandal. Tas ini cenderung kecil, tapi cukup untuk dimasuki sandal. Nah, di tas itu, nanti diberi nama, asrama, dan kelas. Jadi, jelas ini sandal punya kalau tasnya dimaling. Ealah.6 Memakai sandal refleksiSaya rasa, ini teknik paling efektif. Coba deh pikir, siapa, sih, yang mau menyiksa telapak kakinya dengan sandal refleksi yang menyiksa itu?7 DigembokIni trik terakhir, sandalnya digembok. Wis, kebangeten kalau dicolong. Kalau ini sudah tidak mempan lagi, ya sudah pakai sandal kulit buatan Yang Maha Kuasa saja, alias pengamanan ini hanya tidak ramah waktu. Butuh waktu lebih agar santri meraih kunci dan membukanya. Sementara itu lonceng kegiatan lain sudah menanti. Lempar! Lempar!Demikian tujuh cara santri mengamankan sandalnya. Kalau saya dulu, cara paling aman adalah menyisihkan uang saku untuk beli sandal baru. Pembaca percaya? Saya, sih, Ahmad Natsir Editor Rizky PrasetyaBACA JUGA 5 Sandal Swallow Hasil Kolaborasi yang Keren biar Nggak Lagi TertukarTerminal Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di diperbarui pada 7 Juni 2022 oleh Rizky PrasetyaKBRN Takengon: Salah satu masalah yang sangat menjengkelkan bagi perempuan adalah pakaian yang lembab dan bau apek. Ya, tanpa matahari baju jadi tidak kering maksimal saat dijemur. Alhasil, baju yang sudah dicuci bukannya wangi tapi malah bau tak sedap. Ladies, Hidup di Sebuah Pondok Pesantren bukanlah hal yang mudah, terkadang niat bagus seorang santri untuk menjalani hidup di pesantren demi menimba ilmu agama dan berbakti kepada orang tua ada saja masalah yang akan dihadapi, ya salah satunya sering kali dikeluhkan oleh para santri yaitu sering hilangnya barang dan pakaian miliknya. Para Ustadz dan senior pun sudah sangat sering memberikan tips dan nasehat, namun terkadang para santri lupa atau tidak paham, terutama bagi para santri baru. Permasalahan sering hilangnya pakaian atau barang di pesantren sangat sering dirasakan terutama oleh santri baru, karena perubahan lingkungan dan kondisi hidup dari rumah dimana hanya ada keluarga saja hingga ke pesantren dimana sangat banyak orang didalam satu asrama. Penulis pun dulu adalah seorang santri dan betul-betul memahami dan merasakan apa yang seorang santri rasakan, salah satunya hilangnya baju di pesantren. Maka dari itu penulis akan memberikan Trik agar baju tidak hilang di pesantren. Tapi penulis tidak menjamin trik ini akan 100% berhasil diaplikasikan, bagaimana pun tetap saja akan terjadi kehilangan, setidaknya semoga trik yang akan penulis bagikan, setidaknya dapat meminimalisir hilangnya pakaian atau baju di pesantren dengan versi pengalaman penulis sendiri ketika masa-masa hidup di pesantren. Trik Agar Baju Tidak Hilang di Pesantren 1. Hilangkan rasa malas Trik pertama agar baju tidak hilang di pesantren adalah hilangkan rasa malas, faktor pertama kenapa baju dan barang seorang santri seringkali hilang adalah karena rasa malas. Seorang santri yang malas tentu saja menyimpan baju dan barangnya dimana saja, padahal biasanya setiap santri sudah punya almari atau kotak masing-masing. Jadi tidak ada alasan lagi untuk menyimpan baju atau pakaian sembarangan. Ketika dia lupa menyimpan baju lalu hilang, dengan mudahnya dia akan menyalahkan teman sekamarnya, padahal dia sendirilah yang jorok atau asal menyimpan barang dan pakaiannya dimana saja. Kita beri contoh, santri yang malas akan menunda-nunda pakaian kotornya untuk di cuci, padatnya aktivitas di pesantren bukan menjadi sebuah alasan menunda pakaian kotor untuk dicuci. Ketika seorang santri menumpuk pakaian kotor nya di ember atau atas lemari pasti akan hilang, entah tertukar dengan pakaian teman atau terbuang oleh santri yang sedang piket. Dan itulah kenapa baju sering hilang di pesantren, bukan karena pesantrennya tapi karena santri itu sendiri yang malas dalam mengurus barang-barangnya. 2. Kunci atau gembok lemari Setiap santri disebuah pondok pesantren pasti memiliki kotak atau lemarinya masing-masing, entah itu telah disediakan oleh pihak pondok maupun membawanya dari rumah. Terpenting sebuah lemari adalah salah satu tempat terpenting bagi para santri untuk menyimpan barang dan pakaian seperti buku, peralatan mandi, tempat makan dan lain lain. Maka dari itu trik agar baju tidak hilang di pesantren adalah dengan membeli kunci atau gembok lemari, supaya ketika kamu telah memasukan barang barang terpenting dilemari, temanmu tidah mudah begitu saja mengambil atau meminjam barangmu seenaknya tanpa meminta izin darimu terlebih dahulu. Namun perlu diingat pula, ketika kita mengunci atau menggembok almari, jangan lupa juga menyimpan kunci dengan aman. Entah dibawa kemanapun hendak pergi atau disimpan ditempat yang hanya diketahui oleh mu. Atau biasanya jika benar-benar tidak ingin hilang, biasanya akan digantungkan dileher seperti sebuah ID Card, namun biasanya ini hanya dilakukan oleh para santri baru, karena ribet rasanya kemana-mana dengan membawa kunci lemari. Tapi tips ini sangat membantu agar isi dalam lemari kita tetap terjaga dan aman. 3. Miliki barang yang berbeda Trik yang ketiga agar baju tidak hilang di pesantren adalah dengan memiliki barang yang berbeda atau memiliki ciri khas yang unik saat dikenakan. Tersedianya barang-barang kebutuhan di Koperasi tentu akan membuat barang yang dimiliki oleh setiap santri akan sama. Seperti contohnya cangkir, piring atau handuk bahkan peci. Untuk meminimalisir agar baju tidak hilang di pesantren adalah dengan cara memiliki barang yang berbeda namun kegunaannya tetap sama, simpanlah dengan contoh sendal, semua memakai sendal dan membelinya ditempat yang sama, tentu ini akan membuat kamu kebingungan saat hendak keluar dari kamar atau masjid, karena semua sendal yang kamu gunakan sama, bayangkan ribuan santri mengenakan sendal dan merk yang sama. Nah, untuk mengantisipasi problem diatas, saya sarankan supaya kamu membeli sendal atau barang-barang yang model atau tipenya berbeda, bisa itu menitipkannya kepada orang tua jika hendak menjenguk mu atau membelinya dari luar. Seperti seragam, semua santri pasti berseragam yang sama, caranya kamu bisa membuat seragam yang sama namun dengan bahan yang berbeda, tentu warna dan desainya harus sama persis dengan seragam yang diwajibkan dari Pondok itu sendiri namun dengan bahan yang berbeda, supaya suatu saat ada yang mengenakan seragam mu, kamu bisa langsung mengenali bahwa itu seragam milikmu. Karena hanya kamu satu-satunya yang memiliki bahan seragam bahan custom yang seperti itu. 4. Memberi tanda Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, seragam, peci dan jas mungkin adalah barang yang setiap santri wajib dimiliki, dan Trik agar baju tidak hilang di pesantren adalah dengan memberinya dengan tanda. Tanda ini tidak harus terlihat mencolok namun tetap harus terlihat. Kita kasih contoh peci, ada beberapa pesantren yang diwajibkan kepada para santri untuk mengenakan peci yang sama saat hendak ke masjid atau menghadiri acara. Caranya jika suatu saat kita kehilangan peci, kita dengan mudah menemukan peci kita tersebut, biasanya santri akan memberi tanda untuk peci atau kopeah songkok hitam diatasnya menggunakan tipe-x atau spidol jika seragam putih. Atau jika memang benar-benar ingin berbeda namun harus tetap sama kopeah songkok hitam misalnya ada santri yang memangkas peci dibagian bawahnya. Sejenis, kurang nyaman namun ampuh dari betakkan teman. 5. Sedikit pelit Trik yang kelima agar baju tidak hilang di pesantren kali ini hanya dilakukan jika sebelumnya temanmu telah meminjam barangmu namun dia tidak amanah, alias tidak mengembalikannya kembali. Tidak mengapa kamu meminjamkannya kembali barangmu jika memang dia amanah atau mengembalikannya kembali pada mu dengan utuh, jangan terlalu pelit karena kalau kamu terlalu pelit, suatu saat jika kamu membutuhkan barang dari temanmu akan sulit untuk meminjamnya. Kesimpulannya trik agar baju tidak hilang di pesantren yang satu ini tergantung kembali lagi kepada siapa yang ingin meminjam barangmu. Apakah dia seseorang yang amanah, yang slalu mengembalikan barang mu, atau dia yang jorok karena setiap meminjam barang atau baju darimu tidak pernah dikembalikan. 6. Jemuran Ya saya pernah merasakan menjemur pakaian lalu saya lupa mengangkatnya, jadi saya menyarankan supaya ketika kamu telah mencuci pakaian lalu menjemurnya, buatlah catatan berapa baju yang sedang dijemur hari itu. Sebenarnya menghitung bajumu tidak hanya saat menjemur pakaian saja, hitung berapa jumlah keseluruhan pakaian yang kamu miliki atau bawa dari rumah. Dan catat siapa yang meminjam buku, pakaian bahkan uangmu, rajin-rajinlah. Kesibukan mu dengan aktifitas yang padat di pesantren tidak membuat mu mengingat banyak hal. Terlihat sepele namun hal-hal diatas sangatlah penting. 7. Tawakal Trik agar baju tidak hilang di pesantren yang terakhir ini adalah tawakal. Tawakal yang artinya berserah diri kepada Allah. Setelah kamu berusaha sebaik mungkin agar barang, baju atau pakaian bahkan uangmu tidak hilang di pesantren adalah dengan tawakal. Let's say, karena niatmu hidup di pesantren adalah niat yang baik, tentu syaithon sangat tidak menyukai, maka dari itu kamu pasti di uji dengan masalah yang ada saja. Hilangnya pakaian bukanlah masalah yang besar, berapa banyak orang diluar sana yang telah kehilangan iman dan amal. Kehilangan motivasi dan tujuan hidup yang jelas. Mereka tidak tau untuk apa mereka hidup. Kamu yang sudah atau sedang tinggal di pesantren banyak-banyaklah bersyukur. Karena diluar sana pun ada orang yang begitu ingin merasakan hidup di sebuah pesantren namun terkendala oleh biaya. Simpulan Nah, ikhwah sekalian.. mungkin itu dia tadi 7 trik agar baju tidak hilang di pesantren dari saya dan menurut pengalaman pribadi saya ketika saya hidup di pesantren dulu, semoga bermanfaat dan dapat menjadi solusi bagi kamu yang sedang mondok atau hendak mondok mungkin.. Atau jika ada yang ingin menambahkan silakan tulis di kolom komentar dibawah ini. Silakan share kepada saudara atau teman dan jangan lupa untuk subscribe atau berlangganan di blog wakilsantri ini supaya kami lebih bersemangat dalam menulis artikel seputar dunia Kepesantrenan dan membaca artikel kami yang lainnya. Wassalam..
Kelas3 MTs saya sekolah di MTs Alingga Sajira kabupaten Lebak , provinsi Banten dan tinggal di pesantren Al-hasanah. Sebuah pesantren tradisional dengan kobong (kamar) dari bambu melindungi saya dari panas dan hujan. Ibu membekali saya beras dan ongkos transportasi setiap kali sy berangkat ke pesantren.
.